Tips Membeli Rumah Pertama untuk Generasi Z

08 Jul 2025   •   Rumah   •   5 min read

Tips Membeli Rumah Pertama untuk Generasi Z
Membeli rumah pertama adalah langkah besar, terutama bagi Generasi Z (Gen Z) yang biasanya masih berada di awal karier dan mungkin memiliki prioritas finansial serta gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya. Berikut beberapa tips membeli rumah pertama untuk Gen Z, disusun dengan pendekatan realistis dan sesuai kebutuhan generasi ini:



1. Tentukan Tujuan dan Prioritas
Sebelum mulai mencari rumah, tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah rumah ini akan ditempati sendiri atau sebagai investasi?
- Apakah kamu ingin tinggal di lokasi tertentu dalam jangka panjang?
- Apakah kamu lebih suka beli rumah baru atau bekas?

*Catatan*: Banyak Gen Z lebih fleksibel soal lokasi karena tren kerja jarak jauh (remote work), tapi pastikan akses transportasi dan fasilitas umum tetap memadai.



2. Evaluasi Kondisi Keuangan
Jangan buru-buru! Pastikan kamu sudah:
- Memiliki *dana darurat* minimal 3–6 bulan pengeluaran.
- Membayar utang konsumtif (kartu kredit, pinjaman online, dll) jika ada.
- Mengetahui kemampuan bayar per bulan (DP + cicilan KPR).

Contoh: Jika gaji Rp8 juta/bulan, alokasikan maksimal 30% untuk cicilan rumah (~Rp2,4 juta/bulan).



3. Pilih Skema Pembelian yang Tepat
a. Tunai Keras
- Bayar lunas tanpa cicilan.
- Cocok kalau punya tabungan cukup (>50% harga rumah).

b. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
- DP minimal 15–20%, sisanya dicicil selama 10–20 tahun.
- Cari program subsidi pemerintah seperti FLPP atau SSB (Subsidi Selisih Bunga).
- Bandingkan bunga KPR antar bank, cari yang fixed rate agar tidak naik-turun.

*Tips*: Manfaatkan simulasi KPR di aplikasi bank atau website seperti Kompas.com atau https://www.almegion.com/kprcal


4. Sesuaikan dengan Gaya Hidup
- Banyak Gen Z yang lebih suka rumah minimalis/kecil atau apartemen studio yang hemat biaya dan mudah dirawat.
- Prioritaskan lokasi dekat tempat kerja atau transportasi publik jika bekerja hybrid.
- Pilih hunian yang bisa dimodifikasi sesuai gaya pribadi (misal: cat dinding, furniture modular).



5. Gunakan Teknologi untuk Mencari Rumah
- Gunakan aplikasi properti seperti *GoProperti Rumah, Lamudi, Rumah123, OLX, atau 99.co*
- Ikuti akun Instagram agen properti lokal atau developer untuk info promo.
- Cari rumah lewat marketplace digital untuk kemudahan proses dan transparansi harga.



6. Cek Legalitas dan Fasilitas Rumah
Pastikan hal berikut saat melihat rumah:
- Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB) sudah clear.
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan) tersedia.
- Status lahan bukan sengketa.
- Jalur listrik, air, internet, dan drainase bagus.
- Akses ke sekolah, pasar, rumah sakit, dan pusat kota.



7. Pertimbangkan Investasi Jangka Panjang
- Beli rumah di lokasi dengan potensi kenaikan harga (misal: daerah sedang berkembang).
- Pertimbangkan apakah kamu bisa menyewakannya nanti jika pindah lokasi.
- Jangan hanya lihat harga murah, tapi juga *nilai jual kembali (resale value)*.



8. Siapkan Dana Tambahan
Saat membeli rumah, jangan lupa budget untuk:
- Biaya notaris & administrasi KPR (± 1–3% harga rumah).
- Renovasi/pembelian furnitur.
- Pajak tahunan (PBB).
- Asuransi kebakaran (biasanya wajib saat KPR).



9. Ajak Orang Terpercaya Saat Survey
- Bawa orang tua, saudara, atau teman yang mengerti properti.
- Atau gunakan jasa *property agent* yang bisa membantu negosiasi harga dan proses.



10. Jangan Takut Mulai dari Hal Kecil
- Jika anggaran terbatas, mulailah dari rumah tapak kecil atau apartemen.
- Yang penting adalah *mulai investasi aset produktif* sejak dini.



Bonus: Tips Spesial untuk Gen Z

? Manfaatkan Program KPR Digital: Banyak bank sekarang menawarkan proses KPR online yang cepat dan paperless.
? Gabung Komunitas Properti di Medsos: Ada banyak grup Facebook, Reddit, atau Discord yang membahas tips beli rumah untuk anak muda.
? Jangan Mudah Terbujuk Iklan Developer: Selalu cross-check informasi, kunjungi lokasi langsung, dan cek reputasi developer.



Contoh Simulasi KPR untuk Gen Z (Usia 25 tahun)

| Item | Detail |
|---------------------------|--------|
| Harga Rumah | Rp600 juta |
| DP 20% | Rp120 juta |
| Pinjaman KPR | Rp480 juta |
| Suku Bunga Tetap (5%) | 5% per tahun |
| Tenor | 15 tahun |
| Cicilan Per Bulan | ± Rp3,7 juta |

> Dengan gaji Rp8–10 juta/bulan, cicilan ini masuk akal jika tidak ada utang besar lainnya.



Kesimpulan
Membeli rumah pertama sebagai Gen Z memang tantangan, tapi bukan mustahil. Dengan perencanaan matang, pengelolaan keuangan yang baik, dan memanfaatkan teknologi, kamu bisa menjadi pemilik rumah muda dan mandiri secara finansial.



Tags: #milenial #rumah pertama #kpr